TUGAS
PKN
MUSIUM
BANK MANDIRI
LAPORAN PERJALANAN
Perjalanan
kami diawali di kampus A tepatnya salemba untuk berkumpul dengan kelompok kami
dan tentu saja bukan hanya kelompok kami yang berkumpul, akan tetapi kelompok
lain pun ikut berkumpul. Ya walaupun tidak semuanya, karena ada yang berangkat
lebih dahulu, ada yang naik kereta, dan ada juga yang rumahnya tidak jauh dari
kota tua maka dari itu dia tidak berkumpul melainkan menunggu di TKP. Memang
pada jauh hari kita telah merencanakan untuk berangkat bersama untuk
menjungjung tinggi nilai kebersamaan. Dan akhirnya kami sepakat untuk berkumpul
jam 09.00 WIB dan batas keterlambatan 30 menit tapi namanya juga mahasiswa hari
libur dipotong untuk mengerjakan tugas pasti agak males, nah itu yang membuat
banyak yang datang terlambat.
Ketika kami semua telah berkumpul tejadi pemisahan satu
kelompok lain karena mereka lebih memilih musium di salemba. Dan akhirnya
kamipun berangkat. Di perjalanan salah satu anggota kelompok lain ada yang
ketinggalan maklumlah jakarta macetnya minta ampun jadi untuk saling beruntutan
itu lumayan sulit. Tapi untung saja sang pejoki menguasai trek jalan, ya
jadinya gak kesasar. :D
Setibanya di museum tepatnya di kota tua kami mengadakan
pemilihan museum, dari berbagai museum di kota tua akhirnya kami memilih musium
BANK MANDIRI.
Kami pun berbegas menuju ke TKP untuk tidak meluangkan
waktu yang sangat berharga untuk setiap penulisan kami. Anggota kami yang
berjumlah 6 orang bekerja sama dalam melakukan tugas ini. Dan disinilah kamipun
memulai petualangan kami ....
Fotografer
kami ... Aditya Rachman A.
PENELITIAN KAMI
A.
SEJARAH GEDUNG
Gedung tua berarsitektur
Indisc yang terletak di pojok pertemuan jalan Pintu Besar Utara dan jalan Bank,
menempati lahan seluas 3.010 m2 adalah milik bank Mandiri. Bangunan cagar
budaya ini awal mulanya merupakan kantor pusat Nederlandsch-Indische Escompto
Maatschappij di Batavia yang di beli tahun 1902. Pembangunan gedung kantor bank
yang memiliki luas lantai seluruhnya 6.729 m2 ini dilakukan bertahap.
Gedung pertama yang menghadap ke jalan Pintu Besar Utara
terdiri 2 lantai di bangun tahun 1904 dan mulai digunakan tahun 1905 keunikan
Escomptobank ini pada bagian atas dinding luarnya terdapat ornamen
lambang-lambang kota Hindia Belanda seperti Surabaya, Batavia, dan Semarang
juga terdapat lambang kerajaan Belanda dan kota Amsterdam. Gedung Escomptobank
yang berada di pojok jalan di rancang oleh arsitek Biro Fermont & Cuypers
tahun 1920. Gedung ini di bangun tahun 1921 dan selesai circa 1928.
Pada tanggal 30 Juni 1949, nama Nederlandsch-Indische
Escompto Maatschappij diubah menjadi Escomptobank NV dan sejalan dengan kebijakan
nasionalisasi badan-badan usaha milik Belanda, nama bank dan kepemilikan gedung
ini pun berubah menjdai Bank Dagang Negara ( BDN ) pada 11 April 1960.
Konstrksi utamanya semua betonbertulang dana kolom praktis serta menggunakan
atap genteng tanah liat. Perlindungan pintu dan jendela dari terik matahari dan
hujan dilakukan dengan membuat lubang ceruk dimana pintu atau jendela dipasang
lebih ke dalam serta di beri sedikit kanopi dari pelat beton tipis yang
sekaligus sebagai pemanis arsitekturnya.
B.
PERALATAN BANK
1. MESIN ATM
Mesin ATM (Automated Teller Machine ) sebagaimana pada penemuan teknologi lain, penemuan
ATM juga didasarkan pada karya sejumlah penemuan, sedikitnya tiga nama, yakni
Lucher Simjian, Jhon Shepper-Barron, dan Don Werzel. Seperti Mary Bellis di
about.com disebutkan bahwa pada tahun 1939 Simjian mematenkan satu prototype
awal atm yang kemudian yang kurang diminati pada awal kemunculannya. Ada juga
yang berpendapat, orang Scotlandia bernama James Goodfel adalah pemegan paten paling
awal ( 1966 ) ATM modern dan John D.White ( dari Docutel ) di Amerika Serikat
juga sering disebut sebagai penemuan desain ATM tegak mandiri ( free standing )
pertama.
Dari kilasan riwayat di atas, kebanyakan orang mengakui
bahwa Simjian adalah sosok yang mendapat ide untuk menciptakan apa yang disebut
sebagai “Mesin Lubang di Tembok” yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi
finansial.
2. SAFE DEPOSIT BOX
Safe Deposit Box (SDB) adalah jasa bank dalam menyediakan
tempat khusus yang disewakan kepada nasabah dalam jangka waktu tertentu.
Benda-benda yang dapat disimpan antara lain perhiasan, logam mulia, surat-surat
dan dokumen berharga. Satu loker SDB terdapat dua buah kunci. Kunci tersebut
dipegang oleh pihak bank dan nasabah/penyewa SDB, sehingga untuk membuka loker
SDB harus dilakukan oleh kedua belah pihak. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi pencurian dan pemalsuan barang milik nasabah.
Ruang SDB ini dulunya memiliki kapasitas 2000 loker yang
dapat disewakan kepada masyarakat. Sedangkan ukuran loker bervariasi dari yan
berukuran kecil sedang, hingga besar.
3. MESIN KETIK
Mesin ketik manual umumnya 39 buah tombol yang
menggerakkan cetakkan huruf, angka, tanda baca, dan hitungan maupun fungsi
lainnya pada pita karbon yang bergerak sehingga dapat menghasilkan cetakkan
tulisan pada kertas. Mesin ketik eletrik mulai digunakan era 1960-an. Para
pegawai bank sudah tidak menggunakan mesik ketik lagi pada awal tahun 1990-an
karena digantikan fungsinya oleh personal komputer.
4. MESIN PENCETAK NOMOR REKENING
Fungsi
mesin pencetak katalog rekening dan data para nasabah. Mesin pencetak katalog
alamat nasabah ini mempunyai silinder yang berisi angka-angka dan huruf yang
apabila digerakkan dengan tuas akan menekan lempengan logam dan mencetak
data-data para nasabah.
5. SEMPOA
Alat hitun tradisional ini biasanya digunakan oleh bangsa
cina untuk menambah (+), mengurangi (-), mengalikan (x), dan membagi (:).
Sempoa ini terbuat dari bahan kayu dan bambu yang dibagi menjadi 2 bagian. Pada
jeruji atas dimasukkan 2 manik-manik dan 5 bagian manik-manik dibagian bawah.
Pada masa bank-bank kolonial, sebagia tugas bagian kas/teller dipercayakan pada
teknis tionghoa. Mereka mempunyai keahlian dalam menggunakan sempoa. Para
petugasnya terdiri dari orang-orang yang masih memiliki hubungan kekeluargaan,
hal ini dapat mencega tindakan pencurian.
edited by pace
Tidak ada komentar:
Posting Komentar