Pace X Friend


Breaking News

Blogger templates

Blogroll

Sabtu, 24 Oktober 2015

Sejarah bank MANDIRI

TUGAS PKN
MUSIUM BANK MANDIRI



LAPORAN PERJALANAN

Perjalanan kami diawali di kampus A tepatnya salemba untuk berkumpul dengan kelompok kami dan tentu saja bukan hanya kelompok kami yang berkumpul, akan tetapi kelompok lain pun ikut berkumpul. Ya walaupun tidak semuanya, karena ada yang berangkat lebih dahulu, ada yang naik kereta, dan ada juga yang rumahnya tidak jauh dari kota tua maka dari itu dia tidak berkumpul melainkan menunggu di TKP. Memang pada jauh hari kita telah merencanakan untuk berangkat bersama untuk menjungjung tinggi nilai kebersamaan. Dan akhirnya kami sepakat untuk berkumpul jam 09.00 WIB dan batas keterlambatan 30 menit tapi namanya juga mahasiswa hari libur dipotong untuk mengerjakan tugas pasti agak males, nah itu yang membuat banyak yang datang terlambat.
            Ketika kami semua telah berkumpul tejadi pemisahan satu kelompok lain karena mereka lebih memilih musium di salemba. Dan akhirnya kamipun berangkat. Di perjalanan salah satu anggota kelompok lain ada yang ketinggalan maklumlah jakarta macetnya minta ampun jadi untuk saling beruntutan itu lumayan sulit. Tapi untung saja sang pejoki menguasai trek jalan, ya jadinya gak kesasar. :D
            Setibanya di museum tepatnya di kota tua kami mengadakan pemilihan museum, dari berbagai museum di kota tua akhirnya kami memilih musium BANK MANDIRI.
            Kami pun berbegas menuju ke TKP untuk tidak meluangkan waktu yang sangat berharga untuk setiap penulisan kami. Anggota kami yang berjumlah 6 orang bekerja sama dalam melakukan tugas ini. Dan disinilah kamipun memulai petualangan kami ....
























Fotografer kami ... Aditya Rachman A.




PENELITIAN KAMI

A. SEJARAH GEDUNG
            Gedung tua berarsitektur Indisc yang terletak di pojok pertemuan jalan Pintu Besar Utara dan jalan Bank, menempati lahan seluas 3.010 m2 adalah milik bank Mandiri. Bangunan cagar budaya ini awal mulanya merupakan kantor pusat Nederlandsch-Indische Escompto Maatschappij di Batavia yang di beli tahun 1902. Pembangunan gedung kantor bank yang memiliki luas lantai seluruhnya 6.729 m2 ini dilakukan bertahap.
            Gedung pertama yang menghadap ke jalan Pintu Besar Utara terdiri 2 lantai di bangun tahun 1904 dan mulai digunakan tahun 1905 keunikan Escomptobank ini pada bagian atas dinding luarnya terdapat ornamen lambang-lambang kota Hindia Belanda seperti Surabaya, Batavia, dan Semarang juga terdapat lambang kerajaan Belanda dan kota Amsterdam. Gedung Escomptobank yang berada di pojok jalan di rancang oleh arsitek Biro Fermont & Cuypers tahun 1920. Gedung ini di bangun tahun 1921 dan selesai circa 1928.
            Pada tanggal 30 Juni 1949, nama Nederlandsch-Indische Escompto Maatschappij diubah menjadi Escomptobank NV dan sejalan dengan kebijakan nasionalisasi badan-badan usaha milik Belanda, nama bank dan kepemilikan gedung ini pun berubah menjdai Bank Dagang Negara ( BDN ) pada 11 April 1960. Konstrksi utamanya semua betonbertulang dana kolom praktis serta menggunakan atap genteng tanah liat. Perlindungan pintu dan jendela dari terik matahari dan hujan dilakukan dengan membuat lubang ceruk dimana pintu atau jendela dipasang lebih ke dalam serta di beri sedikit kanopi dari pelat beton tipis yang sekaligus sebagai pemanis arsitekturnya.





B. PERALATAN BANK
1. MESIN ATM
            Mesin ATM (Automated Teller Machine ) sebagaimana        pada penemuan teknologi lain, penemuan ATM juga didasarkan pada karya sejumlah penemuan, sedikitnya tiga nama, yakni Lucher Simjian, Jhon Shepper-Barron, dan Don Werzel. Seperti Mary Bellis di about.com disebutkan bahwa pada tahun 1939 Simjian mematenkan satu prototype awal atm yang kemudian yang kurang diminati pada awal kemunculannya. Ada juga yang berpendapat, orang Scotlandia bernama James Goodfel adalah pemegan paten paling awal ( 1966 ) ATM modern dan John D.White ( dari Docutel ) di Amerika Serikat juga sering disebut sebagai penemuan desain ATM tegak mandiri ( free standing ) pertama.
            Dari kilasan riwayat di atas, kebanyakan orang mengakui bahwa Simjian adalah sosok yang mendapat ide untuk menciptakan apa yang disebut sebagai “Mesin Lubang di Tembok” yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi finansial.




2. SAFE DEPOSIT BOX
            Safe Deposit Box (SDB) adalah jasa bank dalam menyediakan tempat khusus yang disewakan kepada nasabah dalam jangka waktu tertentu. Benda-benda yang dapat disimpan antara lain perhiasan, logam mulia, surat-surat dan dokumen berharga. Satu loker SDB terdapat dua buah kunci. Kunci tersebut dipegang oleh pihak bank dan nasabah/penyewa SDB, sehingga untuk membuka loker SDB harus dilakukan oleh kedua belah pihak. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pencurian dan pemalsuan barang milik nasabah.
            Ruang SDB ini dulunya memiliki kapasitas 2000 loker yang dapat disewakan kepada masyarakat. Sedangkan ukuran loker bervariasi dari yan berukuran kecil sedang, hingga besar.

3. MESIN KETIK
            Mesin ketik manual umumnya 39 buah tombol yang menggerakkan cetakkan huruf, angka, tanda baca, dan hitungan maupun fungsi lainnya pada pita karbon yang bergerak sehingga dapat menghasilkan cetakkan tulisan pada kertas. Mesin ketik eletrik mulai digunakan era 1960-an. Para pegawai bank sudah tidak menggunakan mesik ketik lagi pada awal tahun 1990-an karena digantikan fungsinya oleh personal komputer.



4. MESIN PENCETAK NOMOR REKENING
            Fungsi mesin pencetak katalog rekening dan data para nasabah. Mesin pencetak katalog alamat nasabah ini mempunyai silinder yang berisi angka-angka dan huruf yang apabila digerakkan dengan tuas akan menekan lempengan logam dan mencetak data-data para nasabah.

5. SEMPOA
            Alat hitun tradisional ini biasanya digunakan oleh bangsa cina untuk menambah (+), mengurangi (-), mengalikan (x), dan membagi (:). Sempoa ini terbuat dari bahan kayu dan bambu yang dibagi menjadi 2 bagian. Pada jeruji atas dimasukkan 2 manik-manik dan 5 bagian manik-manik dibagian bawah. Pada masa bank-bank kolonial, sebagia tugas bagian kas/teller dipercayakan pada teknis tionghoa. Mereka mempunyai keahlian dalam menggunakan sempoa. Para petugasnya terdiri dari orang-orang yang masih memiliki hubungan kekeluargaan, hal ini dapat mencega tindakan pencurian.
                                                          

edited by pace

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By